Nama :
NIM : 0906869
Kelas : B
Mat. Kuliah : PSPM
Tugas : UTS
1.a. Soekanto (1982:24) menyebutkan beberapa unsur /elemen dasar masyarakat (Society) sebagai berikut:Manusia yang hidup bersama.
1. Berampur untuk waktu yang lama.
2. Adanya kesadaran bahwa mereka adalah satu kesatuan.
3. Mereka merupakan suatu system hidup bersama.
Sementara itu Abdulsyani (2007:14) juga mengungkapkan beberapa elemen dasar masyarakat sebagai berikut:
1. Sejumlah masnusia yang hidup bersama dalam waktu yang relative lama; di dalamnya manusia dapat saling mengerti dan merasa dan mempunyai harapan-harapan sebagi akaibat dari hidup bersama itu. Terdapat system komunikasi dan peraturan-peraturan yang mengatur hubungan antarmanusia dalam masyarakt tersebut.
2. Manusia yang hidup bersama itu merupakan satu kesatuan
3. Manusia yang bersama itu merupakan suatu system hidup bersama, yaitu hidup bersama yang menimbulkan kebudayaan, oleh karenanya setiap anggota masyarakat merasa dirinya asing-masing terikat dengan kelompoknya.
CONTOH:
Masyarakat pedesaan di Desa Sadang Mekar Kabupaten Bandung Barat.
Unsur SOSIAL (SOCIETY)
· Adanya interaksi individu
· Menempati ruang lingkup tertentu
· Adanya subjekyang melakukan
CONTOH:
Interaksi antara dosen dan mahasiswa yang terjadi di ruang perkuliahan merupakan salah satu proses interaksi sosial.
1.b. Asumsi dasar masyarakat
1.c. Intervensi adalah sebuah istilah dalam dunia politik dimana ada negara yang mencampuri urusan negara lainnya yang jelas bukan urusannya. Adapula definisi intervensi adalah campur tangan yang berlebihan dalam urusan sosial, politik,ekonomi,budaya.Sehingga negara yang melakukan intervensi sering dibenci oleh negara-negara lainnya
Pentingnya intervensi
· Membangun kerjasama antar Negara
· Membantu Negara/masyarakat tertinggal
· Meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi
· Masuknya teknologi secara berkesinambungan
2.a Dari pengertiannya sendiri, “Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi di antara keduanya”, dapat ditarik kesimpulan, tujuan akhir dari proses komunikasi adalah tersampaikannya ideatau gagasan dari pohak komunikan kepada audience.
CONTOH:
Proses sosialisasi di sekolah oleh guru BK kepada muridnya memberikan pengetahuan/informasi bahaya akan penggunaan NARKOBA.
2.b. Pendekatan top down aproach merupakan pengorganisasian yang dimulai dari level perencenaan strategis. Pendekatan ini dimulai dengan mendefinisikan sasaran dan kebijakan pembangunan. Selanjutnya dilakukan analisis kebutuhan informasi dengan penentuan input, output, basis data, prosedur-prosedur operasi dan kontrol. Pendekatan ini merupakan ciri-ciri dari pendekatan terstruktur.
2.c Kelebihan
- Pembangunan langsung mencakup keseluruhan
- Kerangka metode terstruktur,
- Penyimpanan data menjadi terpusat
- Kontrol informasi dapat dilakukan secara tersentralisasi
Kelemahan
- Waktu implementasi lebih lama
- Risiko kegagalan relatif tinggi karena kerumitannya.
- Membutuhkan biaya yang relatif besar
3.a Proses Mobilisasi adalah tindakan pengerahan dan penggunaan secara serentak sumber daya nasional serta sarana dan prasarana nasional yang telah dibina dan dipersiapkan sebagai komponen kekuatan pertahanan keamanan negara untuk digunakan secara tepat, terpadu, dan terarah bagi penanggulangan setiap ancaman, baik dari luar maupun dari dalam negeri
CONTOH: Proses pendidikan Wajar Diknas Sembilan tahun merupakan sebuah langkah awal dalam menjalankan proses mobilitas di bidang pendidikan.
3.b 4 unsur mobilisasi:
a. Melibatkan Pemerintah Lokal
b. Bekerja sama dengan Sektor Sipil Lokal
c. Mengintegrasikan Pembangunan Ekonomi
d. Keberlanjutan
3.c Assumsi yang fundamental bagi Community Social Work (Murray G. Ross, 1967):
- Sebuah komunitas dapat mengembangkan kapasitasnya untuk menghadapi masalah-masalah mereka;
- Orang-orang ingin berubah dan memiliki kemampuan untuk melakukannya;
- Orang-orang perlu berpartisipasi dalam pembuatan, penyesuaian, dan pengendalian perubahan penting yang terjadi dalam komunitasnya;
- Perubahan dalam kehidupan masyarakat yang berdasarkan kepada self-imposed dan self developed memiliki pengertian dan ketetapan bahwa perubahan yang dipaksakan tidak dapat dilakukan;
- Sebuah “pendekatan yang holistik” dapat lebih berhasil dalam mengatasi permasalahan yang tidak dapat diatasi oleh “pendekatan yang terfragmentasi”;
- Demokrasi membutuhkan partisipasi dan tindakan yang kooperatif dalam persoalan masyarakat, dan orang-orang harus mempelajari berbagai keterampilan yang membuatnya menjadi memungkinkan;
- Pada umumnya orang-orang membutuhkan bantuan dalam pengorganisasian untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya sebagai individu membutuhkan bantuan dalam mengatasi kebutuhan individualnya.
CONTOH: Sejumlah individu yang tinggal di suatu tempat yang memiliki rasa keterikatan satu sama lain yang membentu suatu komunitas masyarakat
4.a. Secara umum community development dapat didefinisikan sebagai kegiatan pengembangan masyarakat yang diarahkan untuk memperbesar akses masyarakat untuk mencapai kondisi sosial-ekonomi-budaya yang lebih baik apabila dibandingkan dengan sebelum adanya kegiatan pembangunan. Sehingga masyarakat di tempat tersebut diharapkan menjadi lebih mandiri dengan kualitas kehidupan dan kesejahteraan yang lebih baik. Program Community Development memiliki tiga karakter utama yaitu berbasis masyarakat (community based), berbasis sumber daya setempat (local resource based) dan berkelanjutan (sustainable). Dua sasaran yang ingin dicapai yaitu: sasaran kapasitas masyarakat dan sasaran kesejahteraan. Sasaran pertama yaitu kapasitas masyarakat dapat dicapai melalui upaya pemberdayaan (empowerment) agar anggota masyarakat dapat ikut dalam proses produksi atau institusi penunjang dalam proses produksi, kesetaraan (equity) dengan tidak membedakan status dan keahlian, keamanan (security), keberlanjutan (sustainability) dan kerjasama (cooperation), kesemuanya berjalan secara simultan.
4.b. PBB (1955) mendefinisikan pengembangan masyarakat sebagai berikut: Pengembangan masyarakat didefinisikan sebagai suatu proses yang dirancang untuk menciptakan kemajuan kondisi ekonomi dan sosial bagi seluruh warga masyarakat dengan partisipasi aktif dan sejauh mungkin menumbuhkan prakarsa masyarakat itu sendiri. Pendapat lain adalah sebuah proses usaha-usaha bersama antara pemerintah dan masyarakat dalam upaya meningkatkan kondisi sosial, kultural, dan ekonomi masyarakat.(PBB)
4.c. Ideologi Santoso dan Jim Lfe
5.a. Menurut Irwin T. Sanders, pembangunan masyarakat (Community Development) adalah perpaduan atau persenyawaan dari dua bentuk kekuatan dalam masyarakat, kekuatan pertama adalah pengorganisasian masyarakat (Community Organization) dan kekuatan yang kedua pengembangan ekonomi (Economic Development). Dirumuskan oleh Sanders : CD = CO + ED
CONTOH:
Contoh kongkrit yang dapat dilihat dari pengertrian Community Development menurut Irwin, adalah di pedesaan. Pengorganisasian dilihat dari bentuk interaksi masryarakat yang diwadahi oleh suatu organsisiasi yang ada di desa tersebut. Sedagkan pembangunan ekonomi dilihat dari data primer yang sudah ada, apakah masyarakatnya berkerja atau tidak dan sebagainya.
a. a) Proses Keberhasilan program kegiatan Community Development yang dilaksanakan oleh sebuah perusahaan dapat dilihat dari fenomena yang terjadi di komunitas yang menjadi tempat kegiatan Community Development perusahaan dilaksanakan adanya perubahan kondisi yang terjadi di masyarakat tersebut menjadi lebih maju. Baik dilihat dari sudut pandang sosial, ekonomi maupun psikologis.
b) Methode Kegiatan Community Development yang dilaksanakan sebuah perusahaan, bisa disebut berhasil jika metode atau cara yang dilakukan oleh perusahaan dapat mencapai tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan tersebut. Jadi, perkembangan dari suatu metode yang digunakan perusahaan dalam program Community Development harus dievaluasi dari waktu ke waktu.
c) Program dalam kegiatan Community Development merupakan suatu kesatuan dengan prosedur. Program Community Development berisi bidang-bidang yang khusus seperti kesehatan, kesejahteraan, pendidikan dan lingkungan. Program Community Development ditekankan pada aktivitasnya. Jadi program Community Development di perusahaan tidak hanya bersifat insidetil atau koordinasional tetapi tetap harus menjadi sebuah program yang rutin dilaksanakan.
d) Movement Adanya peningaktan kualitas program Community Development yang diberikan kepada masyarakat, sehingga dampak yang dirasakan oleh masyarakat lebih besar, maka program Community Development tersebut bisa dikatakan berhasil. Jadi, keefektifan Program Community Development harus terus di sesuaikan dengan keadaan atau kebutuhan masyarakat yang menjadi objek program sehingga tingkat kemanfaatannya bisa terus ditingkatkan.
C. 5 langkah Community Development
1. Assessment
Assessment merupakan langkah terpenting dari seluruh proses locality development, karena hasil assessment ini akan menentukan ketepatan serta efektivitas program locality development itu sendiri.
Assessment merupakan langkah terpenting dari seluruh proses locality development, karena hasil assessment ini akan menentukan ketepatan serta efektivitas program locality development itu sendiri.
Assessment mencakup needs assessment, identifikasi masalah, analisis masalah, dan resources assessment.
Asesmen mencakup tidak hanya masalah klien, melainkan juga sumber-sumber, kekuatan-kekuatan, motivasi, komponen-komponen fungsional, dan faktor-faktor yang positif lainnya yang dapat digunakan untuk mengatasi kesulitan-kesulitan klien, dalam meningkatkan keberfungsian, dan dalam mendukung pertumbuhan.
Para stakeholder yang akan terlibat dalam proses treatment harus dapat diidentifikasi agar dapat dioptimalkan kontribusinya untuk pengembangan masyarakat.
Para stakeholder yang akan terlibat dalam proses treatment harus dapat diidentifikasi agar dapat dioptimalkan kontribusinya untuk pengembangan masyarakat.
2. Plan of Treatment
Planning, menurut Meryl Ruoss (1970) adalah organized foresight. Plan of Treatment merupakan sebuah proses insight dalam mengidentifikasi, memilah, menghubungkan masalah atau kebutuhan dengan sumber-sumber yang dapat didayagunakan untuk memecahkan masalah dan atau memenuhi kebutuhan melalui serangkaian kegiatan (program dan proyek).
Dalam tahap ini para stakeholder yang sudah diidentifikasi ditempatkan pada peran dan fungsi yang sesuai dengan struktur pelaksana pengembangan masyarakat. Kejelasan peran fungsi tersebut akan menjadi sinergi yang besar bagi penyelenggaraan pengembangan masyarakat dalam proses treatment. Setidaknya ada empat pihak yang terlibat dalam pengembangan masyarakat, yaitu:
· Perusahaan;
· Pemerintah, baik lokal maupun nasional dan regional;
· Lembaga mitra, yang ikut dilibatkan karena memiliki sumber yang dapat bersinergi dalam kegiatan;
· Masyarakat, yang terdiri dari local leader dan warga masyarakat.
3. Treatment
Tahap ini merupakan implementasi dari strategi locality development, monitoring, dan evaluasi.
Dalam tahap implementasi, maka perlu diperhitungkan situasi actual yang akan menentukan tindakan yang perlu dilakukan. Monitoring memberikan dua manfaat utama, yaitu :
Tahap ini merupakan implementasi dari strategi locality development, monitoring, dan evaluasi.
Dalam tahap implementasi, maka perlu diperhitungkan situasi actual yang akan menentukan tindakan yang perlu dilakukan. Monitoring memberikan dua manfaat utama, yaitu :
· Memberikan informasi untuk pegangan sementara program masih sedang berlangsung.
· Memberikan informasi bagi evaluasi berkala, Evaluasi ditujukan baik kepada pelaksanaan program (proses dan hasil), maupun kepada kerjasama di antara semua pelaku.
4. Terminasi
Terminasi merupakan langkah penghentian sementara (sekuensi) kegiatan locality development; yang mungkin kelak ditindaklanjuti dengan rangkaian kegiatan berikutnya. Satu tahap antara yang harsu disadari betul oleh pelaksana perubahan pada saat melakukan terminasi adalah tahap stabilisasi. Tahapan antara ini penting dilakukan karena pada saat melakukan intervensi dalam masyarakat terjadi berbagai perubahan dalam struktur masyarakat yang dapat mempengaruhi sistem nilai dalam masyarakat. Pada tahap stabilisasi ini harus dipastikan bahwa perubahan yang terjadi dalam masyarakat dapat diterima oleh seluruh lapisan masyarakat sehingga menjadi tatanan yang dapat mendukung perkembangan masyarakat selanjutnya.
Terminasi merupakan langkah penghentian sementara (sekuensi) kegiatan locality development; yang mungkin kelak ditindaklanjuti dengan rangkaian kegiatan berikutnya. Satu tahap antara yang harsu disadari betul oleh pelaksana perubahan pada saat melakukan terminasi adalah tahap stabilisasi. Tahapan antara ini penting dilakukan karena pada saat melakukan intervensi dalam masyarakat terjadi berbagai perubahan dalam struktur masyarakat yang dapat mempengaruhi sistem nilai dalam masyarakat. Pada tahap stabilisasi ini harus dipastikan bahwa perubahan yang terjadi dalam masyarakat dapat diterima oleh seluruh lapisan masyarakat sehingga menjadi tatanan yang dapat mendukung perkembangan masyarakat selanjutnya.
5. Tindak Lanjut
Tahap tindak lanjut berisi penyelenggaraan kegiatan dalam masyarakat dengan berdasarkan kepada kondisi masyarakat yang baru dengan segala kesiapan untuk berkembang lebih lanjut. Pada tahap ini yang lebih banyak dilakukan adalah dengan memberikan stimulan-stimulan yang akan segera ditindaklanjuti oleh masyarakat secara independen.
6
a.
b. Partisipasi adalah keikutsertaan, peranserta tau keterlibatan yang berkitan dengan keadaaan lahiriahnya (Sastropoetro;1995). Jenis pArtisipasi Wilcox (1999) membedakan level partisipasi masyarakat menjadi lima jenis yaitu:
(2) pemberian informasi
(3) konsultasi,
(4) pembuat keputusan bersama
(5) melakukan tindakan bersama
(6) mendukung aktivitas yang muncul atas prakarsa masyarakat. Menurut Wilcox pada level mana partisipasi masyarakat akan dilakukan sangat tergantung pada kepentingan yang hendak dicapai.
b.
7. Peran change agent
1. Melaksanakan cita-cita mengubah dan memperbaiki nilai-nilai sosial
2. Menemu kenali berbagai peluang untuk melakukan perbaikan
3. Selalu melibatkan diri dalam proses inovasi, adaptasi, pembelajaran yang terus menerus
4. Bertindak tanpa menghiraukan berbagai hambatan atau keterbatasan yang dihadapinya
5. Memiliki akuntabilitas dalam mempertanggungjawabkan hasil yang dicapainya, kepada masyarakat.
0 komentar:
Posting Komentar