tugas urang PLS BT

PEMECAHAN MASALAH ASUSILA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN INTERDISIPLINER

diajukan untuk memenuhi tugas pendidikan lingkungan sosial,budaya dan teknologi

M.GARDEA NUGRAHA (0906672)

JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

2011

BAB I

PENDAHULUAN

Latar belakang

Tantangan pendidikan saat ini semakin kompleks. Pertanyaannya, siapkah orang tua (yang adalah pendidik di rumah) dan guru menghadapi tantangan ini? Hal lain adalah guru selalu bertanya apakah saya menjadi guru yang baik? Apa itu guru yang baik? Bagaimana menjadi guru yang baik? Guru bukanlah pekerjaan, tetapi profesi. Hal ini juga telah didukung undang-undang negeri kita. Karena profesi ini mulia, maka adalah kewajiban kita semua untuk mengembangkan secara maksimal potensi kita.Namu di jaman sekarang ini banyak bula oknum –oknom guru yang sikapnya tidak patut di tiru oleh muridnya.Coba ,kita lihat penomena-penomena yang terjadi di dalam dunia pendidikan,semakin komplek dan beragam masalah yang dimbul.Salah satu contoh ada seorang guru yang melakukan tindakn asusila terhadap muridnya yang terjadi di Pamulang, Tangerang selatan ,seharusnya pendidikan mengubah manusia menjadi manusia yang lebih baik .

Pandangan Para Pakar Pendidikan Tentang Mengajar yang Baik

Hasil penelitian dari Edward Sheffield tentang karakteristik dari guru yang efektif yang sering disebut atau Characteristics of Effective Teachers Most Often Mentioned (Edward Sheffield, Teaching in the Universities-- No One Way, 1974):

1. Menguasai bahan yang diajar dan memiliki kompetensi.

2. Pengajaran dipersiapkan dengan baik dan memiliki organisasi pengajaran secara teratur.

3. Pelajaran harus dihubungkan dengan hal praktis dalam kehidupan sehari-hari.

4. Mendorong murid bertanya dan memberikan opini.

5. Antusias tentang subyek yang diajar.

6. Dapat didekati murid (approachable), bersahabat, terbuka (available).

7. Peduli kepada kemajuan siswa.

8. Memiliki sifat humoris

9. Hangat, baik, simpati.

10.Menggunakan alat-alat atau media secara efektif.

Ruang lingkup pembahasan

 Ada beberapa pembahasan yang perlu di bahas dalam makalah ini ,yaitu :

1.      Adanya berbagai aspek pada realita-realita/kenyataan-kenyataan yang bersama-sama merupakan suatu masalah di dunia pendidikan sehingga biasanya suatu masalah di dunia pendidikal dapat ditanggapi dengan pendekatan yang berbeda-beda oleh bidang-bidang pengetahuan keahlian yang berbedabeda, sebagai pendekatan tersendiri maupun gabungan.

2.      Dalam memecahkan masalah ,masing-masing bidang mempunyai kepentingan dan kebutuhan, serta pandangan tersendiri dalam menilai sebab dan akibat yang di lakukan oleh si pelaku.

Permasalahan

1.  Memperajari dan menelaah kasus yang terjadi di dalam dunia pendidikan khususnya yang terjadi Pamulang, Tangerang selatan.

2. Menentukan factor yang bersangkutan dengan kejadian  yang di lakukan oleh si pelaku sehingga bisa melakukan hal yang dapat  mencoreng dunia pendidikan .

3.  Solusi yang dapat di berikan terhadp masalah tersebut sehinggan tidak akan ada lagi mata rantai kejadian asusila yang terjadi di dunia pendidikan.

BAB II

CONTOH KASUS

Berikut ini contoh kasus asusila yang di lakukan oleh seorang guru tarhadap muridnya, contoh asusila ini bersumber dari internet .

Seorang guru lakukan tindakan asusila terhadap muridnya

Seorang guru SDN V pondok Ranji, Pamulang, Tangerang selatan ,Yayat Supriatna,dinonaktifkan dari tugasnya mengajar, karena melakukan pelecehan seksual terhadap lima muridnya yang masih berumur antara 10 hingga 12 tahun. Namun saat ini oknum tersebut tidak dipecat,karena masih menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Hal tersebut dikatakan Kepala Dinas Pendidikan Tangsel,Dadang Sofyan,kepada FBn,Jumat (14/1),menyikapi banyaknya desakan lembaga pemerhati anak,agar memproses guru yang melakukan tindakan asusila kepada muridnya tersebut.

“Saat ini kami belum bisa memecatnya karena dia bagian dari PNS di dinas kami. Tapi, kalapun tidak dipecat, yang bersangkitan hanya akan ditugaskan di UPT (Unit Pelayanan Teknis, red) dan tidak akan bersentuhan dengan mengajar di kelas sebagai bentuk hukuman,” katanya.

Sebelumnya,lanjut Dadang,Yayat sudah mendapatkan sanksi dari dinas pendidikan dengan dimutasikan ke SDN III Setu. Sayang, pemindahan itu tidak diharapkan pihak sekolah setempat.

“Kalau dia (Yayat, red) dimutasi ke sekolah kami, jelas kami tidak berkenan. Karena anak-anak kami bisa menjadi korban lagi. Kami minta dinas pendidikan ambil sikap lain,” kata Asnawi, kepala sekolah SDN III Setu

Sementara mengenai rencana dirinya akan dipanggil Komnas Perlindungan Anak dan ada kaitan hukum yang membelit pegawainya, Dadang  mengatakan akan memenuhi panggilan itu. hal itu dilakukannya untuk mengklarifikasi kasus dugaan pelecehan seksul yang dilakukan oleh Yayat Priyatna terhadap lima orang siswanya yang masih berumur antara 10 hingga 12 tahun.

“Kalau benar ada pemanggilan harusnya suratnya sudah kami terima. Tapi, prinsipnya saya siap memberikan keterangan ke Komnas Anak,” tuturnya.

Bahkan katanya, sebelum diminta melakukan tindakan oleh pihak luar dinas yang dipimpinnya, Dadang menegaskan sudah menjatuhkan hukuman keras kepada Yayat dengan menonaktifkannya sebagai guru kelas dan sementara waktu tidak akan diberikan tugas apapun dilingkup dinas pendidikan.

Sebelumnya,Koordinator Aliansi Advikasi Kekerasan Anak, Hasreiza Ali mengatakan, pihaknya sudah meminta Komnas Anak memanggil jajaran Dinas Pendidikan Kota Tangsel.

“Komnas anak langsung merespon dan akan memanggil langsung kepala dinasnya,” katanya saat dihubungi FBn.

Selain pemanggilan oleh Komnas Perlindungan Anak, Hasraeiza juga tengah memproses kasus hukum dan akan menjerat pelaku pelecehan seksual oleh guru tersebut sesuai dengan peraturan yang berlaku.

“Hasil visum sementara menyatakan telah ada tindak pelecehan tersebut. Makanya, kami akan terus melanjutkan kasus ini agar menjadi pelajaran bagi yang lainnya,”

Bab III

PEMECAHAN MASALAH

Dalam kasus ini tentunya kita tidak bisa menggunakan pendekatan monodisipliner karena masalahnya tidak berkenaan dengan satu ilmu saja,tetapi dengan menggunakan pendekatan interdisipliner  karena masalahnya menyangkut banyak ilmu .

Pendekatan interdisipliner adalah (interdisciplinary approach) ialah pendekatan dalam pemecahan masalah dengan menggunakan tinjauan berbagai sudut pandang ilmuserumpun dan relevan secara perpadu.

Pentingnya pendekatan  interdisipliner .

Sejak semula munculnya Basic social studies (ilmu dasar sosial) dan basic humanities (ilmu budaya dasar )sekitar tahun 1970an dilatar belakangi oleh pemikiran untuk mendekatkan berbagai disiplin ilmu,sehingga mendorong kita untuk melihat permasalhan dalam masyarakat secara interdisipliner .pentingnya interdisipliner di harapkan agar kita dapat melihat masalah sosial dan budaya secara luas dan komprehensif , karna hakikatnya masalah masalah yang di hadapi kompleks ,sehingga memerlukan kajian dari berbagi disiplin ilmu ,baik secara inter disipliner yang menggunakan disiplin ilmu secara terpadu dalam mengkaji suatu masalah .sehingga di kemudian hari dapat berperan serta memecahkan masalah –masalah sosial.

a.faktor-faktor yang menyebabkan tyerjadinya tindakan asusula yang di lakukan oleh guru.

1.faktor  agama

Kurangnya pendidikan agama yang di miliki oleh guru tersebut .Hal ini menyebabkan tidak adanya control dalam melakukan tindakan atau perbuatan .gurui seharusnya mempunyai control dan etika yang baik terhadap sesame manusia khususnys kepada muridnya.Oleh karena itu pemahaman nilai agama yang kurang dan tidak tahu apa artinya dosa.

2.Faktor Psikologi

Disetiap jiwa manusia pasti terdapat keinginan-keinginan yang tidak terguda namun sejauh mana kita bisa mengontrolnya.dalam kasus ini kita perlu mengetahui sipat –sipat yang terdapat  pada diri si pelaku ,kasus ini bisa di katakana di karnaknan si pelaku mempuyai kelain dalam dirinya terutama dalam sek yang menyimpang yang korbannya muridnya sendiri.

3.Faktor sex

Dalam kasus ini keadan sek si pelaku sedang terganggu bahkan bisa di sebut kelainan karena sex yang di lakukan oleh si pelaku tidak wajar dan tidak semestinya dilakukan . Dalam dunia sex  kasus ini disebut pedovil / suka melakukan sek dengan anak kecil.

4.Faktor teknologi

Di jaman sekarang ini teknologi sudah canggih-canggih,namun di balik itu semua terdapat dampak yang negativ yang di timbulkan dari teknologi itu sendiri.seperti gampangnya menagkses situs-situs porno.Dimana halni dapat mengakibatkan merusak moral-moral bangsa .Dalam kasus ini si pelaku melakukan asusila itu sendiri terpengaruh dari dampak negative ternologi yang ada sekarang ini.

4.faktor historis

Asusila yang di lakukan oleh gurunya bisa di sebabkan karena dulu si pelaku pernah mengalami hal yang sama dari orang lain.mata rantai kasus ini tentunya harus kita putus dari sekarang juga.

b.Solusi yang dapat di berikan terhadap masalah tersebut.

1.Melakukan pelatihan kepropesian agar para guru bisa menjadi guru-guru yang proresional dan taat peraturan.

2.Memberikan pemahaman tentang etika propesi keguruan agar para guru-gura mengetahui dan melaksanakan aturan  yang diberlaku.

3.Adanya pengawasan dari pusat tertinggi kepada guru-guru agar tidak melakukan hal-hal yang tidak-tidak kepada muridnya.

4.Sekolah-sekolah memberlakukan setelan baju rapihan dan  menutup aurat agar tidak ada lagi cerita kasus tentang pelecehan terhadap murid.

5.Adanya perlindungan yang jelas terhadap murid-murid agar para guru-guru agar tidak melakukan hal-hal yang tidak-tidak kepada muridnya.Seperti ,memukul,menendang,asusila dll.

 by gardea